Jika mengunjungi
Jogja apa yang ada di benak anda selain gudeg dan kuliah? Pasti tidak
lepas dari yang namanya batik. Jogja selain surganya jasa paket
wisata dan layanan pendidikan, ternyata Jogja merupakan salah satu
sentra batik di Indonesia selain pekalongan, solo dan berbagai tempat
lainnya.
Batik merupakan kain
adat yang unik. Dalam pembuatannya harus memperhatikan beberapa
aturan yang tidak boleh dilanggar. Selain itu pembuatan kain batik
tradisional yang masih menggunakan canthing jika dilihat dari awal
akan terlihat sangat ribet dan memakan banyak waktu.
Motif kawung salah satu motif batik jogja. Sumber Unsplash |
Batik di Indonesia dan di Jogja pada umumnya kaya akan corak dan nilai. Jadi pembuatan pola dan desain batik pada kain tidak sembarangan, karena tiap-tiap corak yang ada pada batik ada nilai yang terkandung. Dan kadangkala corak batik yang ada pada kain mencerminkan hierarki sosial pembeda antara ningrat dan rakyat biasa dan juga bisa menandakan akan adanya suatu acara.
Oleh karena itu
batik yang di jadikan cenderamata perusahaan paket wisata Jogja
berbeda dengan batik yang dipakai abdi dalem kraton. Meskipun
coraknya hampir mirip akan tetapi orang Jogja pada jaman dahulu
benar-benar memperhatikan arti dan nilai filosofis yang terkandung
pada kain batik.
Motif Batik Jogja Yang Perlu Diketahui
Ada beberapa motif
batik Jogja yang beredar di masyarakat. Selain beredar secara luas
batik biasanya dijadikan cenderamata oleh perusahaan penyedia paket
wisata di Jogja. Dan tiap motif memiliki nilai tersendiri. Inilah
motif batik Jogja yang mungkin perlu anda tahu.
Motif Batik Kawung
Motif ini mengadopsi
dari bentuk buah kawung atau kolang-kaling. Corak dari batik ini
berbentuk bulatan yang lonjong dan ditata secara simetris. Motif
kawung biasa juga disebut motif seroja atau Lotus. Jika ditilik dari
gambar seroja maka motif kawung melambangan kesucian dan juga umur
panjang.
Berdasarkan ukuran
bulatan yang ada pada corak batik kawung, batik kawung ini masih
dibedakan menjadi tiga macam yaitu kawung picis yang merupakan batik
kawung dengan bulatan paling kecil dari corak lainnya.
Sedangkan batik
kawung bribil memiliki ukuran lebih besar dari kawung picis akan
tetapi lebih kecil dari kawung sen. Penggunaan nama picis, bribik dan
sen mengacu pada ukuran mata satuan uang jaman dahulu. Kawung sen
merupakan kawung dengan ukuran bulatan yang paling besar. Ukuran
bulatan tersebut mungkin sebesar koin satu sen sehingga namanya
kawung sen. Begitu pula kawung bribil dan kawung picis.
Motif Batik Truntum
Motif batik Jogja
yang satu ini bergambar taburan bunga atau bintang yang tertata rapi.
Motif batik truntum biasanya di pakai pada saat acara pernikahan.
Yang memakai kain motif truntum saat pernikahan adalah para orangtua
mempelai baik mempelai pria maupun mempelai wanitanya.
Meskipun motif
truntum terlihat sederhana akan tetapi motif batik Jogja khusus
pernikahan ini memiliki arti yang sangat mendalam. Makna filosofis
dari batik truntum adalah cinta suci yang terikat diantara kedua
mempelai pengantin.
Motif Batik Parang Kusumo
Motif batik ini
menampilkan corak yang menyerupai ombak di laut dan kesannya
sederhana. Barik Parang Kusumo menggubnakan dua komponen bentuk yakni
parang dan mlinjon. Meskipun terkesan sederhana dan tidak penuh warna
tetapi motif batik ini memiliki arti yang kuat.
Gambaran ombak yang
digambarkan dengan corak parang dan mlinjon memberikan arti bahwa
segala sesuatu harus melalui usaha yang sungguh sungguh. Dan
keberhasilan akan membawa kepada keharuman nama dan juga kepribadian.
Penggunaan kain batik parang kusumo biasanya ada pada proses lamaran
atau srah-srahan sebelum pernikahan.
Motif Batik Tambal
Motif kain batik ini
memiliki corak yang lebih bervariasi dan merupakan gabungan dari
berbagai motif dan corak yang ada. Motif batik ini menggambarkan
semangat baru dan memperbaiki hal-hal yang merusak. Itulah mengapa
kain batik ini dipercaya menyembuhkan orang sakit ketika menggunakan
kain batik ini untuk selimut.
Motif Batik Pamiluto
Motif batik Jogja
ini merupakan motif batik yang disukai kawula muda dan sering dipakai
ketika bertunangan. Pamiluto berasal dari kata ‘pulut’ atau
lekat. Kata kata ini lebih dekat dengan makna ‘kepincut’ atau
dalam istilah jawa lainnya adalah ‘kapilut’.
Pembuatan batik membutuhkan waktu lama. Sumber Unsplash |
Maka tak heran jika motif batik ini dipakai saat bertunangan dengan harapan pasangan yang akan segera melaksanakan pernikahan tersebut lekat dan tak terpisahkan. Motif batik pamiluto menggunakan unsur ceplok,parang, truntum dan lain sebagainya. Dengan bentuk yang cenderung asimetris motif batik ini menyerupai batik motif tambal.
Itulah beberapa motif batik Jogja yang bisa kami sampaikan. Sebenarnya masih banyak motif batik yang ada di Jogja dan batik saat ini telah di buat dengan teknik cap dan printing. Jika anda berkeinginan untuk melihat proses pembuatan batik yang masih tradisional bisa menghubungi jasa paketwisata Jogja yang terpercaya yang biasanya ada kunjungan ke tempat produksi batik dalam setiap paket wisatanya.
Itulah beberapa motif batik Jogja yang bisa kami sampaikan. Sebenarnya masih banyak motif batik yang ada di Jogja dan batik saat ini telah di buat dengan teknik cap dan printing. Jika anda berkeinginan untuk melihat proses pembuatan batik yang masih tradisional bisa menghubungi jasa paketwisata Jogja yang terpercaya yang biasanya ada kunjungan ke tempat produksi batik dalam setiap paket wisatanya.
Comments
Post a Comment