Tradisi Adu Domba Garut


Masyarakat Pasundan adalah masyarakat yang mendiami wilayah Garut dan sekitarnya yang memiliki budaya agraris karena mayoritas penduduk pasundan yang bertani. Domba merupakan jenis hewan ternak yang biasanya dimiliki selain sapi, ayam, dan bebek. Hewan ini selain digembalakan untuk dikonsumsi dagingnya, dalam sejarahnya domba sebagai hewan domestik masyarakat agraris ini kemudian berkembang menjadi hewan aduan pada seni tradisi adu ketangkasan.

Domba saat beradu. Sumber IG @adudombagarut

Domba Garut

Tidak seperti rusa Timor yang merupakan binatang endemik, munculnya ras Domba Garut sudah ada sejak jaman pejajahan. Pada mulanyaTahun 1864 pemerintah Belanda mulai memasukkan Domba Merino, Tahun 1869 domba-domba tersebut dipindahkan ke Garut, dan secara bertahap disebarkan kepada beberapa penggemar domba, antara lain kepada Bupati Limbangan yang mendapatkan domba sepasang dan Van Nispen mendapatkan seekor pejantan Merino yang pada saat itu kebetulan beliau memiliki seekor domba Kaapstad betina.

Penyebaran tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya ras Domba Priangan atau Domba Garut. Persilangan yang telah berlangsung secara terus menerus selama puluhan tahun. Domba tersebut di dayagunakan sebagai domba pedaging dan domba aduan ketangkasan. Kualifikasi dan perawatan keseharian domba khusus adu tangkas ini pun lebih terawat. Konsumsi makanan hingga kesehatannya dijaga. Pada umumnya, domba jenis ini mempunyai fisik yang kekar dengan berat sekitar 60-80 Kg, tanduk baplang, warna bulu kebanyakan putih.

Sejarah Adu Domba Garut

Seni adu domba Garut adalah seni ketangkasan adu domba yang terdapat pada masyarakat Garut Pasundan. Sejarah tradisi seni ketangkasan adu domba Garut ini berawal dari masa pemerintahan Bupati Suryakanta Legawa tahun 1815-1829, beliau sering berkunjung ke teman satu perguruannya bernama Haji Saleh yang memelihara banyak domba.

Sebagai sesama pemilik dan pecinta hewan domba, beliau meminta salah satu domba sahabatnya yang memiliki nama Si Lenjang untuk dikawinkan dengan domba yang ada di Pendopo Kabupten yang bernama Si Dewa. Lenjang dan Dewa beranak dan kemudian diberi nama Toblo, yang kemudian beranak-pinak menghasilkan keturunan domba Garut yang dikhususkan hanya sebagai hewan pada pentas seni adu tangkas yang berbeda dengan hewan domba ternak pada umumnya.

Adu Domba Garut Saat Ini

Saat ini masih sering diseenggarakan acara adu domba garut. Dengan peserta atau biasa disebut petandang yang berdatangan dari berbagai daerah skitar garut. Mereka membawa domba aduan yang telah dipersiapkan dan dilatih sebelumnya. Dengan berpakaian serba hitam dan menggunakan ikat kepala dengan motif batik khas, mereka para petandang akan bersemangat dalam mengadu dombanya.

Perlombaan adu domba ini terbagi menjadi beberapa kelas. Tiap kelas di dengan bobot rata-rata domba yang akan di tarungkan. Jika ada yang ketahuan mengadu di kelas yang tidak sesuai maka akan didiskualifikasi atau dianggap kalah. Tetapi sebelum domba benar-benar diadu ada semacam inspeksi atau pemeriksaan kondisi domba oleh petugas panitia.

Kriteria Penilaian

Penilaian pada acara adu domba garut ini ada bermacam macam dasar penilaian yag digunakan. Mulai dari keberanian, teknik tandukan atau pukulan, adeg-adeg, keberanian dan sebagainya. Saat ini pada acara adu domba garut sudah tertata dalam segi acaranya. Pada jaman dahulu pertandingan seperti ini sampai menewaskan domba aduan atau paling tidak terluka parah. Saat ini jika domba dilihat terluka maka pertandingan dihentikan dan domba yang terluka dianggap kalah.

Bisnis Domba

Jenis domba aduan. Sumber IG @adudombagarut

Selain sebagai bisnis domba aduan ternyata banyak sekali praktek perjudian pada acara adu domba di Garut. Hal ini tentu menimbulkan masalah tersendiri. Bisnis domba sebenarnya cukup menjanjikan selain menjadikan domba aduan yakni dijadikan sebagai domba pedaging. Dalam ajaran Islam telah dikenal adanya Aqiqah yang mempergunakan domba atau kambing dalam pelaksanaannya. Jika masyarakat pandai mengambil peluang sebenarnya bisnis aqiqah ini lebih menjanjikan. Di tambah lagi dengan berkenmbangnya layanan jasa aqiqah Jakarta dan jasa aqiqah di kota besar lainnya.

Itulah ulasan mengenai budaya tradisi adu domba garut yang bisa kami sampaikan. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa membaca artikel kami lainnya tentang peluang bisnis di era digital pada blog kesayangan anda. Terima kasih.

Comments